Tanggal Rilis | : | 25 September 2015 |
Ukuran File | : | 1.09 MB |
Abstraksi
Nilai
ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan Juli
2015 mengalami penurunan dibandingkan bulan Juni 2015, yaitu dari
US$678,28 juta menjadi US$651,94 juta atau turun sebesar 3,88 persen.
Demikian pula, bila dibandingkan dengan bulan Juli 2014, ekspor Sumatera
Utara mengalami penurunan sebesar 15,90 persen.
Penurunan nilai
ekspor terbesar pada bulan Juli 2015 terjadi pada komoditi kopi, teh,
rempah-rempah (HS 09) sebesar US$12,96 juta (25,90%), sedangkan
peningkatan nilai ekspor berasal dari golongan produk kimia sebesar
US$8,22 juta (16,75%).
Ekspor ke Tiongkok pada Juli 2015 mencapai
angka terbesar yaitu US$83,21 juta, disusul Amerika Serikat US$81,09
juta, dan India US$56,94 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai
33,94 persen.
Menurut kelompok negara tujuan ekspor, dari kawasan
Asia lainnya merupakan yang terbesar dengan nilai US$267,20 juta (40,99
persen).
Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Juli 2015
atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$253,35 juta,
atau turun sebesar 20,78 persen dibandingkan bulan Juni 2015 yang
mencapai US$319,80 juta. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan
yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar
35,03 persen.
Produk yang mengalami penurunan nilai impor
terbesar yaitu golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$9,54
juta (-63,20%), sedangkan golongan barang yang mengalami peningkatan
nilai impor terbesar adalah gandum-ganduman (HS 10) sebesar US$4,68
(73,68%).
Nilai impor bulan Juli 2015 dari Singapura merupakan
yang terbesar yaitu sebesar US$63,23 juta dengan perannya mencapai 24,96
persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Tiongkok sebesar
US$49,87 juta (19,68%), dan Malaysia sebesar US$24,72 juta (9,76%).
Nilai
impor bulan Juli 2015 dibanding impor bulan sebelumnya untuk barang
modal mengalami penurunan 48,41 persen, barang konsumsi turun sebesar
39,38 persen, dan impor bahan baku penolong mengalami penurunan sebesar
2,86 persen